Jumat, 12 Oktober 2012

Mudik dua dunia



Alhamdulillah masih diberi kekuatan untuk posting cerita ini, walaupun hampir basi.
Tahun ini adalah pengalaman mudik yang luar biasa. Mulai dari berangkat sampai balik ke malang. Pagi itu tanggal 16 Agustus 2012 begitu Alba bangun tidur langsung bermain sambil melihat cd kesayangannya(dari kecil Alba terbiasa melihat cd mulai harun yahya sampai baby eistein). Belum lengkap jam dinding menunjuk angka 6, dua tukang ojek sudah menunggu di depan, karena perjanjian awalnya adalah diantar jam enam, maka langsung kalang – kabutlah semuanya, walhasil bapak – bapak tukang ojek dengan sukses menunggu di depan rumah sambil senyum – senyum. Akhirnya rumah ditinggal dalam keadaan berantakan, semua rencana yang telah tersusun rapi, pudar sudah.
Kali ini kita sekeluarga ikut mudik bersama Indomaret, lumayanlah dapat tiket gratis, walaupun dengan berbelanja dulu, yang tentu saja di Indomaret. Setelah registrasi tiket, Alhamdulillah dapat goody bag, kaos, dan makanan ringan, yang tentu saja lagi – lagi tetap dengan merk Indomaret. Lama – lama jatuh cinta beneran sama Indomaret hehehehe….
Di tiket tertera keberangkatan pukul 07.00 WIB, tapi kita menunggu sampai jamuran, eh salah – salah maaf ya Indomaret, mungkin karena terlalu lama berjemur di sinar matahari, ditambah lagi dengan hawa malang yang dingin, cocok memang untuk pertumbuhan jamur hehehehe… Alhamdulillah akhirnya berangkat juga pukul 09.30 WIB, Indonesia banget ya…tapi maklum ajalah.
Sampai di rumah yangkung caruban tepat pukul 13.30 WIB. Semua normal – normal saja, sampai malam menjelang waktu itu sekitar pukul 01.00 WIB. Tiba – tiba Alba terbangun dan ketakutan, dia hanya menunjuk ke satu arah yang kulihat tidak ada siapa – siapa. Maha besar Allah, mata orang dewasa memang berbeda dengan mata anak kecil. “Ibu aku takut…itu – itu, tutupi pakai selimut” ucap Alba sambil nunjuk arah bawah dengan mata ketakutan. Aku berusaha menenangkan dan menutupinya dengan selimut yang sengaja kubawa dari malang. Aku pikir semua akan segera berlalu, mungkin Alba lagi ngelindur, pikir ku dalam hati. Tapi semua diluar dugaanku, Alba tetap terjaga dengan mata terbuka sambil melihat sekelilingnya, anak itu tidak mengantuk sama sekali, sampai suatu saat dia bilang “ lho, teman – teman ku datang, lihat Ibu teman – teman ku datang “ sambil menunjuk dan menjulurkan tangannya ke atas. Waktu itu memang posisi Alba tidur mlumah . kemudian dia mengambil tangan ku dan seperti meletakkan sesuatu di tanganku. “lihat Ibu sekarang ditangan Ibu” sebentar kemudian Alba bilang “lho, pergi, da – da, sampai jumpa, hati – hati” sambil tangannya melambai – lambai ke atas. Aku pikir semua sudah selesai sampai tidak ada 10 menit dia bilang lagi “ lho, datang lagi, sini – sini, lihat Ibu teman – teman ku datang lagi”. Setelah itu Alba bangun dan tangannya seperti menangkap sesuatu kemudian ditaruh di atas temat tidur dan dia memerhatikan sesuatu itu. Tiba – tiba tubuhku merinding merasakan sesuatu yang kehadirannya tidak kusadari sama sekali, rasa takut mulai muncul, apalagi di kamar cuma ada aku dan Alba, dengan lampu yang mati. Tapi entahlah, Alba seperti gembira menyambut teman – temannya, bahkan sesekali ku dengar Alba menyebut nama “zambi” ketika ku Tanya siapa “zambi” itu, Alba menjawab “itu temanku”. Deg, rasa hatiku, seketika aku pamit keluar sama Alba, dan Alba seperti tidak peduli ada aku atau tidak disisinya, Alba terlalu asyik bermain, sewaktu aku kembali ke kamar bersama ayahnya, kulihat Alba sudah berdiri sambil melambai – lambaikan tangannya, dan begitu melihat ayahnya Alba berseru “lihat ayah, temanku jalan di pundaknya ayah”. Aku tidak habis fikir di tempat segelap itu Alba bisa bermain dan seperti melihat sesuatu dengan jelas. Kondisi fisikku saat itu sedang drop, tenggorokan sakit luar biasa dan badan seperti meriang. Maka kubiarkan saja Alba bermain sesuka hatinya, dan aku sendiri berusaha tidur. Tanpa sadar aku terlelap, tapi sebentar kemudian ketika tiba – tiba aku terbangun kulihat Alba sudah kembali terlelap, dan kulihat waktu menujukkan pukul 03.55 WIB. Ehm, mungkin “teman – temannya sudah pulang”, bisikku dalam hati, ku kecup keningnya dan ku ucapkan syukur Alba bisa kembali tertidur, di sisa malam ini. Kutinggalkan Alba sendiri di kamar, dan akupun beranjak sahur, karena waktu imsak sudah dekat. Pengalaman tadi adalah yang pertama dan kuharap yang terakhir.
Harapan tinggalah harapan, tetap saja Allah yang menentukan. Keesokan harinya semua berjalan normal dari pagi sampai sore, sampai menjelang tidur di hari kedua di rumah yangkung. Malam itu begitu Alba sampai di tempat tidur yang diucapkan pertama kali adalah “mana teman – teman ku”. Pertanyaan singkat itu tak ku jawab, hanya do’a yang ku panjatkan semoga malam ini Alba bisa tidur nyenyak. Alhamdulillah Allah mendengar do’a ku kali ini. Sampai pagi menjelang Alba tertidur pulas.
Hari ketiga di caruban, mulailah kekhawatiranku. Jika “teman – teman”nya Alba datang dan Alba senang bermain dengannya, itu bukan masalah. Tapi jika “teman – teman”nya datang dan merisaukan Alba itu baru masalah. Waktu itu sekitar pukul 00.30 WIb dini hari, Alba terbangun dan ketakutan, awalnya aku tidak tahu, karena aku keluar kamar, begitu sampai di depan pintu kamar Alba bilang “jangan ikut – jangan ikut” sambil tangannya menunjuk ke atas. Aku hanya bisa menerka apa yang terjadi, mungkin Alba terlalu capek untuk di ajak bermain, karena siang hari tidak istirahat alias tidak tidur sama sekali. Berkali – kali ku coba menenangkan, sebentar berhasil tertidur, tapi tidak sampai 10 menit, Alba terbangun lagi, sambil menangis. Hal itu berlangsung sekitar setengah sampai satu pukul, karena tidak tega melihatya terganggu, akhirnya ku putuskan memindahkannya ke tempat tidur yang lain. Alhamdulillah begitu dipindah tidurnya, sebentar kemudian sudah terlelap sampai pagi. Hari ke empat pun masih sama dengan hari ketiga, ini yang membuat ku risau sepanjang hari. Tidur adalah salah satu kebutuhan pokok anak kecil, terutama balita, apa jadinya kalau ini terus – menerus terjadi.
Ahirnya tepat hari ke lima bertepatan tanggal 20 agustus 2012, kita sekeluarga akan melanjutkan perjalanan ke rembang. Di awali dengan perjalanan ke Surabaya semua berjalan dengan lancar. Sekitar pukul 20.00 WIB Alba sudah tertidur, harapanku hanya satu Alba bisa beristirahat dengan nyaman, karena aku yakin besok siang tidak akan bisa istirahat, jadwal kunjungan ke saudara sudah padat. Setelah menunggu adik dari proboliggo datang kita semua berangkat dari Surabaya sekitar pukul 23.00 WIB. Alhamdulillah dalam perjalanan malam tidak ada sesuatu yang menghawatirkan, jalanan lengang sehingga mobil bisa meluncur dengan cepat dan Alba bisa tertidur dengan nyenyak. Hingga tanpa terasa kita memasuki jawa tengah, waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB, tiba – tiba saja Alba terbangun dan menunjuk – nunjuk ke luar jendela, seperti ingin menunjukkan sesuatu dan sewaktu ku lihat di luar jendela tidak ada apa – apa. Sebentar kemudian Alba seperti menangkap sesuatu dengan tangannya dan menempelkannya di kursi mobil sambil bicara sesuatu yang aku sendiri tidak begitu jelas apa itu. Kemudian Alba benar – benar terjaga dan minta didudukkan, Alba menunjuk ke luar mobil sambil berkata “ itu rumah orang – orang” “iya” sahutku, tanpa mengerti “orang” seperti apa yang dia maksud. Semua yang ada di mobil hanya tertawa melihat Alba menunjuk – nunjuk ke luar jendela, karena mereka tidak ada yang tahu cerita lengkapnya. Akhirnya berceritalah kita semua asal muasal Alba berkata seperti itu dan kenapa dia terbangun pada jam  sepagi ini. Ketika semua paham om humam, yang kebetulan waktu itu menyetir mobil berkata tadi sewaktu Alba “ngoceh” itu pas disebelah kiri ada pemakaman umum, juga sewaktu Alba menunjuk – nunjuk keluar. Astagfirullah hal azim…… ucapku dalam hati.
Tepat pukul 01.30 WIB kita tiba di rumah yangkung rembang. Alba yang terlanjur terjaga dari tidurnya agak sulit ketika di ajak tidur, sedangkan kita yang tua – tua ini sudah capek dan ngantuk. Di dalam kamar Alba tetap tidak mau tidur. Tiba - tiba dia berkata “ oh, temanku datang” sambil tangannya terjulur ke atas. Kubiarkan saja sampai Alba terlihat kelelahan dan ngantuk. Sekitar pukul 04.00 WIB kulihat Alba sudah tertidur dengan nyenyak. Ternyata kata orang – orang sekitar waktu subuh itu kaum halus sudah kembali ke tempatnya atau kembali ke dunianya, pantas saja Alba tertidur setiap menjelang subuh. Yang menjadi pikiranku, apakah itu sehat untuk perkembangn usianya yang masih kecil? Karena Alba jadi bangun siang, sekitar pukul 08.00 WIB setiap harinya, sejak dia bermain bersama “teman – temannya” di malam hari, padahal jadwal bangun dia yang normal sekitar pukul 05.00 WIB.
Kejadian itu berlangsung selama mudik, yah setiap malam Alba pasti terbangun, dan kalau badanya sudah capek, bisa dipastikan dia bangun malam dengan rewel, menangis sambil matanya terpejam, seolah tidak mau diganggu tidurnya, dan baru bisa tertidur setelah dipindah ke tempat lain.
Akhirnya kita harus kembali ke malang pada tanggal 23 Agusttus 2012, berangkat pukul 23.00 WIB dari rembang, perjalanan malam yang menyenangkan, tanpa macet dan asap serta debu di sekitar kita. Di tengah jalan ada sedikit kemacetan karena ada tabrakkan sebuah travel yang menabrak trotoar jalan, ada beberapa yang meninggal, terlihat dari kain jarik yang menutupi beberapa tubuh. Alhamdulillah itu tidak mengganggu tidur Alba. Sampai di jalan tol sebelum masuk malang dan lagi – lagi pukul 01.00 WIB Alba terbangun, matanya melek melihat keluar jendela, kubiarkan saja, sampai akhirnya Alba berkata “itu punya Alba, mau dibawa pergi kemana?” sambil menunjuk – nunjuk ke luar jendela. “iya nanti datang lagi, mungkin masih manggil teman – temannya” kataku berusaha menenangkan Alba. Alhamdulillah Alba bisa mengerti dan tenang kembali, kuharap dia bisa melanjutkan tidurnya, ternyata Alba malah terjaga dan ikut duduk bersama ku, menikmati perjalanan malam yang hening.
Ternyata itu adalah hari atau malam terakhir Alba ditemani “teman – temannya” setelah malam itu mereka tidak datang lagi, namun ada satu hal yang terus dilakukannya sampai sekarang, menjelang tidur dan sebelum memejamkan mata, Alba pasti memanggil namaku, seolah menyakinkannya kalau sewaktu Alba tidur ada yang menjaganya.
Mudik oh mudik… dua dunia yang menyenangkan.