Kamis, 18 Agustus 2011

Cerita dari penjaga ujian


Kita semua tahu dengan pasti, kalau ujian di manapun berada entah itu ujian sekolah, ujian PNS atau ujian masuk perguruan tinggi pasti larangan utamaya adalah tidak boleh mencontek. Tapi secara sadar kadang ada beberapa dari kita yang memang sudah menyiapkan contekan, muai dari tulisan kecil – kecil di kertas yang dilipat – lipat, sampai membagi tugas belajar dengan teman 1 kelas. Bahkan dengan semakin majunya teknologi sekarang yang semua berbasis IT dan alat komunikasi yang semakin cangih yang akhir – akhir ini berkembang dengan pesat menjadikan cara mencotek juga mengalami kemajuan, semakin pandaikah generasi penerus bangsa ini, atau semakin kreatifkah mereka menggunakan alat yang sudah tersedia…………..kadang itu semua menjadikan hati ini terenyuh dan miris. Sayang sekali kalau semua dimanfaatkan dengan cara yang tidak benar.
Cerita ini muncul berdasarkan kisah nyata, ketika penulis menjaga ujian di sebuah kelas yang notabene Mahasiswa (maha = besar, siswa = murid) cara mereka mencotek unik, klasik dan lucu diantaranya :
  1. Menulis di kertas kecil yang dilipat jadi panjang. Ketika ketahuan eh, ternyata fotokopian, hem… yang asli punya siapa dan dimana ya?
  2. Membagi tugas belajar, bab 1 siapa, bab2 siapa, dan waktu ujian duduknya pasti berdekatan. Entah itu samping kanan kiri atau depan belakang (berdasarkan cerita yang sedang ujian)
  3. Berpura – pura dapat/berkirim sms, ternyata mencontek dari HP, mulai yang sudah diketik dari rumah sampai yang langsung searching lewat mbah google.
  4. Ketika ujian bersifat Open book, semua blutooth ternyata nyala.
Hem…………..sebegitunyakah mereka untuk mendapatkan nilai baik???


Tapi, tunggu dulu mungkin yang mereka lakukan jangan – jangan sama dengan yang kita lakukan juga dalam kontek yang berbeda??? Binggung??
Begini, mahasiswa itu seumpama diri kita, penjaga ujian/pengawas seumpama malaikat, dan ujian seumpama cobaan/ujian kita setiap hari. Bukankan ketika pengawas ujian lengah kita akan teledor (kesempatan untuk mencontek). Mungkin sama, kadang kita tidak sadar ada yang mengawasi kita setiap hari padahal pengawas hidup kita tidak pernah lengah, dan selalu mencatat semua perbuatan kita dan pengawas hidup kita pun juga tidak pernah kehabisan tinta buat menulis…

Cerita ini sebenarnya buat nasehat bagi penulis sendiri yang kadang teledor menghadapi ujian.. semoga kita semua selalu ingat ada yang selalu mengawasi kita hingga kita tidak salah melangkah.. amin.

Sebuah kisah untuk "Bingkisan dari Kami"

1 komentar:

  1. terima kasih sudah ikut serta..:)
    postingan lama, dibuka kembali..:D
    okay deh..kami catat dalam daftar putih!

    BalasHapus